Jumat, 24 Juni 2011

Sayangi Orang Tuamu Seperti Mereka Menyayangimu Sewaktu Kamu Masih Kecil

Dua buah kisah yang mengharukan. Ingatlah selalu orang tua yang telah merawat dan membesarkan kita.


Kisah Pertama

Seorang Ibu terduduk di kursi rodanya suatu sore di tepi danau, ditemani anaknya yang sudah mapan dan berkeluarga.



Si ibu bertanya, "itu burung apa yg berdiri disana??"
"Bangau Mama", anaknya menjawab dengan sopan.
Tak lama kemudian si mama bertanya lagi..
"Itu yang warna putih burung apa?"
sedikit kesal anaknya menjawab "ya bangau Mama..."

Kemudian ibunya kembali bertanya, "lantas itu burung apa?"
Ibunya menunjuk burung bangau tadi yg sedang terbang...
Dengan nada kesal si anak menjawab, "ya bangau Mama.. kan sama saja! Emanknya Mama gak liat dia terbang!"

Air menetes dari sudut mata si Mama sambil berkata pelan.. "Dulu 26 tahun yang lalu aku memangkumu dan menjawab pertanyaan yg sama untukmu sebanyak 10 kali.. sedang saat ini aku hanya bertanya 3 kali, tapi kau membentakku 2 kali.."

Si anak terdiam... dan memeluk mamanya.

Pernahkah kita memikirkan apa yg telah diajarkan oleh seorang mama kepada kita? Sayangilah Mama/Ibu-mu dengan sungguh2 karena surga berada di telapak kaki Ibu.

Mohon ampunan jika kamu pernah menyakiti hati Ibumu.

*Pernah kita ngomelin dia? 'Pernah!'

*Pernah kita cuekin dia? 'Pernah!'

*Pernah kita mikir apa yg dia pikirkan? 'Nggak!'

*Sebenernya apa yg dia fikirkan? 'Takut' :(

- takut ga bisa liat kita senyum, nangis atau ketawa lagi.

- takut ga bisa ngajar kita lagi

Semua itu karena waktu dia singkat..

Saat Mama/Papa menutup mata. Ga akan lagi ada yang cerewet :(

Saat kita nangis manggil2 dia, apa yg dia bales?

'Dia cuma diam' :(

Tapi bayangannya dia tetap disamping kita dan berkata, "anakku jangan menangis, Mama/Papa masih di sini. Mama/papa masih sayang kamu" :(

Video yg menyentuh :'-(
A letter from Mom and Dad





---

Kisah Kedua

Diambil dari: thread ini


Tausiah Jum'at: Kisah Al-Qomah yang taat beribadah tetapi kesakitan yang sangat saat sakarotul maut.

Seorang anak yang rajin dan giat berdakwah ternyata dia dalam kesibukannya membela agama dia keceplosan menghardik ibunya penyebab dia kesakitan diakhir hidupnya.

Pada suatu hari Ibunya datang menjenguknya. Namun disambut oleh Al Qomah dengan berkata tanpa menatap wajah ibunya, "Ibu, aku harus membantu Rasulullah untuk kesini kesini.. jangan gangu aku..
Kalau Ibu kesini hanya untuk minta makan saja, nanti aku kirim dari rumahku makanannya.
Kalau Ibu minta uang nanti aku kirim saja uangnya.."

Padahal yang diinginkan Ibunya ketika bertemu anaknya adalah sebuah kerinduan yang mendalam pada anaknya.
Ibunya bilang, "mulai hari ini kuharamkan air susuku dan tidak kuridhoi kematianmu!".

Pada saat menjelang ajalnya, Al Qomah mengalami sakit Sakratul Maut, mulutnya berbuih, desah nafasnya menghebat dan merasakan kesakitan yg amat sangat.

Lalu Rasul mengutus Ali yang dipercaya adalah pemuda yg terkenal baik akhlaq-nya, mulia santunnya untuk mendatangi ibu Al Qomah.

Sampai di desa terpencil Ali bertanya, "wahai ibu, apakah engkau ibunya Al Qomah?"
Wanita tua renta itu menjawab, "aku ga punya anak yg namanya Al Qomah".

Ali kemudian pulang dan menyampaikan pada Rasul lalu Rasul mengutus Ali untuk yang kedua kalinya menemui ibu renta itu.
"Ibu, apakah engkau ibunya Al Qomah, sekarang Al Qomah sedang sakaratul maut".

Ibu yg renta itu menjawab, "Demi Allah yang jiwaku ditangan-Nya, anakku telah mati!".

Lalu Rasul merasa kasihan, Rasul mengumpulkan para sahabat dan berkata dengan nada keras, "mari kita bakar Al Qomah!" dan jamaah pun terkaget2 mendengarnya.

Setelah mau dibakar, jamaah pada nangis dan ibunya pun memohon pada Rasul untuk tidak membakarnya. Kemudian ibunya memeluknya dan berkata, "mulai hari ini aku halalkan air susuku dan kuridhoi kematianmu, selamat jalan anakku".
Akhirnya Al Qomah meninggal dengan tersenyum lebar.

Hikmah dari kisah ini, janganlah engkau menghardik ibumu meskipun engkau sedang dalam keadaan kesal padanya.
Jika terjadi, sadarlah dan minta maaf padanya.
Ridhonya Allah adalah ridho ibumu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Write your comment here. Please give your comment that suits for the content. Spamming will not be tolerated. Thanks.